Ade Rai




Lahir dengan nama I Gusti Agung Rai Kusuma Yudha pada tanggal 6 Mei 1970 di Jakarta, Ade Rai tumbuh sebagai seorang anak yang kurus dengan minat yang besar pada berbagai aktivitas olahraga. Pada usia 10 tahun, Ade kecil hanya memiliki berat badan 25 kg. Bahkan hingga mencapai tinggi badannya seperti hari ini (183 cm) di usia remaja, Ade Rai memiliki sosok yang kurus dengan berat badan hanya 55 kg.

Aktivitas olahraga yang digeluti Ade Rai sejak kecil adalah karate, judo, hingga ke bulutangkis. Satu generasi dengan peraih medali perak Olympiade Barcelona 1992 Ardy B Wiranata, Ade Rai merasa bulutangkis bukan bidangnya, meskipun sempat meraih prestasi di tingkat DKI.

Adalah aktivitas panco yang menariknya ke kegiatan angkat beban. Awalnya memang agar ingin terlihat lebih atletis dan menjadi kuat dalam aktivitas panco tersebut. Namun perkembangan ototnya yang pesat membuatnya sadar bahwa dirinya mungkin punya bakat di cabang olahraga binaraga. Sambil kuliah, Ade Rai mulai menekuni olahraga binaraga ini dengan lebih serius.

Kejuaraan Pertama

Tahun 1994, Ade Rai meraih Juara Nasional-nya yang pertama, di kelas berat. Gelar juara di kelas ini secara konsisten dipertahankan hingga tahun 2007. Tahun 1995, lulusan FISIP Universitas Indonesia jurusan Hubungan Internasional ini meraih prestasi Internasional pertamanya yakni Mr.Asia. Tahun 1996, Ade Rai sebagai seorang atlit drug-free seumur hidupnya tertarik mengikuti kejuaraan dunia drug-free paling bergengsi waktu itu, Musclemania World. Dengan persiapan yang baik, Ade Rai berhasil keluar sebagai juara Musclemania World ini di kelasnya (Berat Ringan) dan sebagai juara umum (Overall). Dengan modal kemenangan ini dan gelar juara nasional, Ade Rai dipercaya untuk mengikuti kompetisi multi-event Asia Tenggara (SEA Games) tahun 1997, di mana pada ajang tersebut ia meraih juara pertama dan menyumbangkan medali emas untuk Indonesia. Tahun 1998, Ade Rai kembali mewakili Indonesia ke ajang Mr.Asia Pro/Am Classic dan meraih gelar juara di sana. Tahun 2000 adalah tahun terakhir Ade Rai bertanding di ajangbinaraga Internasional. Dua gelar Juara Dunia-Superbody Professional dan Musclemania Professional, diraih pada tahun yang sama.

Gaya Hidup Binaraga

Fisiknya yang tetap terbentuk berkat gaya hidup binaraga yang senantiasa dijalankan mendapat sorotan dan apresiasi pubik binaraga internasional. Setiap tahunnya, Ade Rai selalu diundang untuk menjadi bintang tamu (guest-poser) dalam berbagai kejuaraan binaraga natural dunia di Asia (Malaysia, Hong Kong), Eropa (Italia), Australia, maupun Amerika.

Sejak itu, Ade Rai lebih memfokuskan diri dan aktivitasnya dalam mengembangkan gaya hidup fitnes dan olahraga binaraga di Indonesia. Putra ke-2 dari ayah (Alm.) I Gusti Agung Rai Widjaja dan ibu Selena Susanti ini merintis pusat kebugaran Klub Ade Rai yang hingga hari ini telah menjadi jaringan pusat kebugaran waralaba dengan 12 cabang di seluruh Indonesia.

Aktivitas lainnya yang ditekuni yang berhubungan erat dengan dunia kebugaran adalah menjadi bintang tamu atau pembicara dalam berbagai talkshow baik di televisi maupun di berbagai acara seperti kejuaraan, pembukaan fitness center. Menjadi bintang iklan berbagai produk nasional dan internasional juga digeluti secara selektif.

Berawal dari keterbatasan informasi, pengetahuan, dan sarana fasilitas yang ia hadapi sebagai seorang yang ingin menekuni fitnes, Ade Rai mulai serius mengisi keterbatasan tersebut melalui berbagai aktivitasnya. Dalam setiap kesempatan (wawancara di berbagai media, talkshow, seminar) Ade Rai menekankan pentingnya menjalani gaya hidup yang sehat sekaligus menawarkan aktivitas fitnes sebagai solusi kesehatan, kebugaran, peningkatan daya tahan tubuh, umur panjang, hingga peningkatan performa olahraga bagi semua orang, tak terkecuali umur, jenis kelamin, maupun golongan.

Pestaraga

Tercetuslah PESTARAGA yang diselenggarakan pertama kali pada tahun 1998. PESTARAGA kemudian berkembang menjadi ajang expo bagi para pemain di dalam industri fitnes seperti suplemen, buku dan majalah, pakaian dan sepatu olahraga, pusat kebugaran, makanan kesehatan. Event yang sedianya diselenggarakan 1 hari penuh kini telah menjadi ajang 2 hari yang juga menyertakan berbagai pertandingan dan pagelaran seni pembentukan tubuh, seperti: Jakarta Fitness Festival, Kejuaraan Binaraga Artis, Public-Figure Fitnes Award, dan Kejuaraan Body Fitness.  Setelah memenangkan 2 kejuaraan dunia professional di tahun 2000, Ade Rai mulai menyadari pentingnya memikirkan untuk menjalankan peranan lain selain sebagai atlet. Dengan modal keinginan mewujudkan visi yang masih terpendam, Ade Rai merintis usaha waralaba Klub Ade Rai. Krisis di penghujung 1990-an tidak menghalangi niat untuk melayani kebutuhan masyarakat akan sarana fasilitas kebugaran yang lengkap dan lebih terjangkau. Mengingat sebelum kehadirannya, peta pusat kebugaran di Indonesia didominasi dua kubu yang sangat mencolok, di mana di satu sisi pusat kebugaran lengkap teratur ditawarkan dalam rentang harga yang sangat tinggi dan di sisi lain pusat kebugaran yang terjangkau sangat terbatas dalam hal fasilitas maupun keteraturan pengelolaan. Hingga di tahun ke-11 ini, telah berdiri 11 gerai Klub Ade Rai.

Kontributor

Ade Rai juga aktif mengkampanyekan gaya hidup sehat melalui fitness, karena ia yakin bahwa fitness adalah bentuk penerapan aktifitas binaraga dalam skala yang lebih kecil. Berbagai aktivitas yang ditekuni juga adalah hasil kerjasama dengan berbagai organisasi sosial seperti Badan Kesehatan Dunia (WHO), Badan Narkotika Propinsi (BNP), UNICEF, Dinas Kesehatan Propinsi. Selain itu, Ade Rai juga aktif menjadi kontributor untuk berbagai media baik cetak maupun elektronik, seperti: SCTV (Liputan 6 Pagi Setiap Rabu 06.15WIB), Smart FM (Setiap Sabtu pagi LIVE ke 15 kota di seluruh Indonesia 08.05-09.00WIB), Koran Tempo (edisi Sabtu), The Jakarta Post (edisi Rabu dwimingguan), www.andriewongso.com (setiap minggu), CBN-Cyberman, Mustang FM, Tabloid Bola, Majalah Matra, Best Life, dan Shape (Weider Publications). Ade Rai juga sering diundang untuk menjadi dosen tamu ataupun pembicara seminar untuk beragam topik kesehatan, kebugaran, sampai marketing di berbagai perguruan tinggi, di antaranya: Universitas Islam Nasional (UIN), Universitas Gadjah Mada, MM-Universitas Indonesia, Universitas Atma Jaya, dan STEKPI.

Talkshow

Beberapa permintaan talkshow yang tidak selalu pada topik kebugaran. Ade Rai juga diundang menjadi pembicara tamu dalam berbagai seminar motivasi dan pengembangan diri. Awaken The Champion in You adalah roadshow seminar yang sukses dijalankan bersama pakar NLP Pak Tommy Siawira di 3 kota Jakarta, Surabaya, dan Medan sepanjang tahun 2005-2006. Tahun 2007, diundang oleh pembicara utama Pak Andrie Wongso untuk berbagi pengalaman dalam seminar The Power of Simplicity To Success.

Keterbatasan informasi yang ia alami dulu, dijembatani oleh Ade Rai dan rekan-rekannya dengan mempublikasikan majalah fitnes dan binaraga bulanan, Adiraga sejak September 2003. Buku sebagai jendela informasi dunia juga menjadi ajang untuk mengisi keterbatasan tersebut. Ade Rai: Pedoman Fitness Untuk Pemula (2002), Ade Rai: Gaya Hidup Sehat - Fitness dan Binaraga (Penerbit BOLA 2006), dan Ade Rai: Bakar Lemak - Tanpa Lapar Tanpa Lemas (Penerbit BOLA 2007) merupakan hasil karyanya dengan beberapa rekan seperjuangan.

Education

Tahun 2006, Ade Rai membangun RAI Institute sebagai wujud keseriusannya dalam mengedukasi dan memotivasi masyarakat mengenai gaya hidup sehat melalui fitness. Melalui RAI Institute, Ade Rai mengkonsentrasikan upaya edukasi melalui program pelatihan sertifikasi untuk para professional di bidang fitness. Peran motivasi fitness diarahkan dalam wujud berbagai program talkshow maupun seminar motivasi di berbagai organisasi, baik perusahaan swasta, jajaran instansi pemerintah, maupun institusi pendidikan. Awal 2007, bekerjasama dengan PT.Trias Sukses Dinamika, Ade Rai meluncurkan produk Ade Rai Yoghurt Fitness. Ade Rai Yoghurt Fitness hadir dengan konsep aneka varian rasa dan formulasi unik, di mana komposisi protein dan kalsium yang lebih tinggi namun komposisi lemaknya paling rendah, serta tanpa tambahan gula. Hal ini adalah upaya yang selaras dengan anjuran pola makan sehat yang telah selama ini disampaikan.

Harapannya, dengan mengisi kendala informasi, pengetahuan, dan sarana fasilitas ini, semoga banyak orang yang memulai fitnes tidak harus menghadapi kesulitan yang ia lewati dulu. Pada saat yang sama menyemarakkan dan ikut menumbuhkembangkan industri kebugaran di Indonesia.


titlr exercise
tips1
exercise shoulder otot dada otot lengan otot perut otot punggung otot kaki


EXERCISE

5 hari per minggu dengan pendekatan instinktif
5 days per week with instinctive approach

40-60 menit per sesi, 1-3 sesi per hari
40-60 minutes per session, 1-3 sessions per day

2-3 x latihan per masing-masing otot dalam 1 minggu

A bodypart gets trained 2-3 times per week

1-2 set pemanasan untuk masing-masing otot, biasanya di jenis latihan yang pertama

1-2 warm-up sets for each muscle group, usually take place on the first exercise only

9-12 set inti untuk masing-masing otot

9-12 working sets for each muscle group

Repetisi berkisar 6-12 dengan beban berat terkontrol

Rep range 6-12, all performed with highest possible load, good form, control, and rep speed.

Berusaha selalu berlatih secara maksimal

Almost always train optimally.

Beban tertinggi, gerakan yang baik, dan hubungan antara otak dan otot adalah kunci untuk perekrutan serabut otot yang maksimal
Highest load, good form, and intense mind-to-muscle connection are keys to maximum muscle fibre recruitment

 



Hai Fitnesmania,

Saya lahir dengan berat 2,5 kg berpuluh-puluh tahun yang lalu. Usia 10 tahun berat saya hanya 25 kg, karena saya termasuk dari kebanyakan anak yang kurang suka makan, namun aktivitas tinggi karena senang bermain dan berolahraga. Usia 17 tahun, tinggi saya 183 cm, dan berat hanya 55 kg, bisa dikatakan krempeng bagi standard orang kebanyakan.

Fitness menyelamatkan hidup saya karena dengan aktivitas ini penampilan saya lambat laun lebih baik, paling tidak menurut saya, dan begitupun level meningkat, serta tentunya kepercayaan diri saya menjadi lebih baik.

Sejak menggeluti binaraga dan pola hidup fitness saya berhasil mempertahankan bobot saya kisaran berat 90 kg dengan kadar lemak antara 5-8% body fat sejak tahun 1994 sampai hari ini. Bersyukur belum pernah masuk rumah sakit untuk dirawat, atau sakit parah karena pola hidup yang tidak sehat, atau tergantung obat untuk sekedar sehat. Aktivitas fitness tanpa saya sadari memberikan begitu banyak manfaat serta kesehatan, kekuatan dan penampilan. Bersyukur dan berterimakasih fitness bagi saya menjadi suatu investasi dan anugerah yang begitu tak ternilai harganya.